Begitu banyak yang ingin dikeluarkan dari kesesakan hati yang semakin menjadi. Rasanya semuanya begitu kalang kabut, berantakan, berbenturan satu sama lain, so complicated. Hingga aku bingung yang mana harus ku luruskan terlebih dahulu. Entahlah, mungkin orang lain menganggap apa yang tengah berkecamuk ini hanya persoalan sepele, tapi bagiku ini keadaan yang rumit untuk diurai satu persatu.
Aku bisa saja mengabaikan semua ini dan mengasumsikan hidupku baik-baik saja, lempeng lempeng saja dan tak bergelombang. Tapi semakin ku jauhi, kerumitan ini semakin menghantui. Seakan meminta pertanggungjawaban dariku untuk meluruskannya, menyetrikanya agar tak kusut. Sedang aku sendiri masih gamang diujung mana harus kutarik benangnya.
Kali ini kedewasaanku benar-benar diuji. Sebelumnya aku tak pernah menanggapi persolan dengan serius, kuanggap semuanya hanyalah bualan hidup yang tah harus digubris dengan sungguh-sungguh. Sering kuacuhkan dan kuremehkan permasalahan seakan aku tak membutuhkan mereka. Sering pula aku memutuskan berbagai keputusan penting dalam beberapa tahun terakhir, tanpa hati, tanpa berfikir resiko dan keuntungan. Semuanya ku ambil sesuka hati dan benar-benar kumanjakan sifat moody-ku ini. Tapi kali ini, sepertinya kebiasaanku itu harus kubelokkan. Diganti dengan pemikiran positif yang dibarengi dengan pertimbangan matang dan tidak asal-asalan. Juga memperkirakan manfaat yang akan aku dan lingkunganku peroleh jika telah ku putuskan untuk melangkah dijalan yang kumau. Mungkin aku akan tertatih-tatih membangun masa depanku yang sudah kutelantarkan sekian lama, karena kecerobohanku, keegoisanku, kekanak-kanakanku dan keleletanku.
Telah sekian kali kutuliskan mimpi-mimpiku, tentang ini, itu, seperti ini dan sedemikian rupanya. Masih segar kuingat, begitu detil kugambarkan masa depanku nanti, versiku, sebagaimana mimpiku. Telah sering kali pula ku koarkan kepada banyak telinga yang mau mendengar bualanku agar terus semangat mengejar mimpi mereka. Tanpa mereka ketahui bahwa ternyata aku sendiri berjalan diarah yang tak sesuai dengan tujuanku, mimpiku.
Dan sesuatu “tiba2” mengetuk hatiku saat ini, ditengah gemuruh batin yang masih buas, susah dijinakkan.
KEPADA HATI
“ Kamu tahu, Tuhan bekerja dengan caraNya yang misterius. Sementara kau yakin bahwa Tuhan selalu didekatmu, maka Tuhan juga tak akan melupakanmu dan membiarkanmu lama melayang diantara ketidakpastian. Mungkin saat ini, Tuhan membiarkanmu melayang, untuk mengajarkanmu bagaimana caranya mengendalikan diri, agar bisa mendarat ditempat yang sesuai, rerumputan hijau yang lembut dan luas, sehingga kau merasa damai diantaranya”.
“suatu hari nanti, setelah kau temukan rytm hidupmu, dan kau konsisten melaju dengan pola hidupmu yang menurut tuhan itu paling baik untukmu, niscaya mimpi yang telah kau gantung diujung bulan akan mudah kau raih. Itu tidak akan mustahil, karena sang bulan yang datang kepadamu, mendekatkan posisinya denganmu dan memudahkanmu meraih mimpimu. Kata Tuhan, itu sebagai hadiah manis atas seluruh usaha dan rayuan gombalmu kepada Tuhan disetiap do’a yang kau panjatkan. Jangan menyerah, dan bersiaplah bahagia.”
“gelisahmu yang setiap hari kau pupuk, hingga kini mengakar kuat dan tak tertumbangkan oleh angin topan sekalipun, akan sangat menyulitkanmu untuk mendekap ceria. Jangan kau dengar kekhawatiran-kekhawatiran tak beralasan menguasai hati dan membuatmu melihat dunia begitu gelap. Kekhawatiran itu muncul karena kau terlalu banyak memikirkan respon orang lain, yang belum tentu akan membuatmu menjadi lebih baik. Sudahlah, jangan risaukan mereka. Kau tahu, setiap kau kembalikan segala masalah kepadaNya, maka Dia akan membimbingmu pada jalan terbenar, meski jalan itu terjal, berliku dan gelap. Percayalah, setiap yang telah Tuhan pilihkan untukmu adalah yang terbaik. Setiap tetes keringat dan air mata yang kau buang, akan berbuah manis. Setiap kau iringi langkah hidup dengan berjuta syukur dan sabar akan menjauhkanmu dari gelisah dan melekatkanmu dengan bahagia. Galaumu hanya karena kau tak berprasangka baik pada Tuhan”.
“galaumu, gelisahmu telah kau usir jauh. Kini kau hanya perlu memantapkan hati. Menyusun langkah langkah pasti untuk mengisi lembaran masa depan yang tetap terjaga suci dan bersih. Lakukan semuanya, selangkah demi selangkah, dengan sepenuh hati, agar hasil yang kau peroleh juga tak separuh-separuh. Jika perlu sedikit berlari untuk mengejar ketertinggalan, maka berlarilah. Karena sering kali keberhasilan akan berpihak pada siapa yang mau berusaha “sedikit” diatas rata-rata usaha orang lain.”
“dewasalah,, sudah saatnya lebih mengutamakan keuntungan jangka panjang daripada keuntungan jangka pendek yang segera sirna.”
“bijaksanalah,, bijak akan menyeimbangkan hidupmu. Selaras dan tak akan membebani disebelah sisi.”
“mendekatlah, agar lebih banyak kabar berita baik yang Dia bisikkan untukmu, agar pelukNya semakin erat kau rasakan”
“berdamailah,, biarkan gelisah minggat dari pikiranmu. Dengan demikian, bisa kau rasakan alam ikut tertawa bersamamu, hilang dalam cintaNya yang syahdu dan hangat”.
Tuhan, jika memang mellow ini adalah mediaku hanyut bersamaMu, aku tak menolak jika harus dihinggapinya setiap waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar