malam ini, setelah tiga
minggu kita tak pernah saling menatap mata dan berbagi kata lewat udara.
setelah terakhir kali kita menyusuri dermaga di Indonesia Power itu,
sembari menertawakan ubur-ubur yang tengah asyik bermain petak umpet,
melambaikan salam hangat kepada sekawanan burung camar yang tengah
menari gemulai diatas ubun-ubun kita, mengucapkan selamat pagi kepada
matahari yang kali ini menampakkan pesona terbitnya tepat didepan mata
kita.
malam ini, setelah tiga minggu kau sejukkan hariku dengan perhatian dan kemanisanmu. kau selalu berkirim pesan dan mengingatkan bahwa hariku akan selalu menyenangkan dan mengharamkanku untuk bersedih. kau menghujaniku dengan ribuan kekonyolan hingga mampu membuatku lupa bagaimana caranya cemberut. dan selalu, kau berjanji akan memindahkan pantai Indonesia Power itu dimanapun aku berada, karena katamu pantai itu adalah pantai kita, dan disanalah kita merasa dunia hanya dihuni oleh kita, kamu selalu mengatakan aku harus merasakan itu, dimanapun dan kapanpun aku berpijak.
malam ini, yang aku tunggu-tunggu, meskipun aku gengsi sekali untuk mengungkapkan bahwa aku ingin menangkap senyummu, menghirup aroma pelembut bajumu yang khas itu, mendengar caramu berbicara yang agak kemadura-maduraan itu dan ku selalu terhibur dengan dialek-dialek khasmu itu. setiap kau bertanya apakah aku merindukanmu, selalu kujawab "rahasia". tahukah kamu bahwa aku menjawab seperti itu karena aku tak tahu lagi dengan apa aku melukiskan rasa rindu yang begitu membuncah ini. dan selalu, kau tak pernah ingin tahu "rahasia"ku, seakan kau tahu apa yang kurasa, dan aku suka itu. kau mengerti tanpa harus kuajari.
malam ini, ketika telah banyak ku simpan senyummu, dan bisa kubaca dimatamu bahwa kau juga sangat berbahagia telah menemukanku dalam keadaan yang sangat sumringah. kau mengajakku tertawa dengan caramu dan selalu berhasil. kau bermain denganku, mengajarkanku bagaimana melayangkan kitiran yang kubeli dengan harga 3000 itu hingga tinggi dan mendarat dengan anggun dan bersahaja. aku tahu, sesungguhnya kau malu. melebur bersama puluhan anak kecil yang juga tengah asyik melayangkan kitiran ditengah taman. tapi tiba-tiba kau berada disampingku, ditengah puluhan anak kecil yang tertawa ceria, dan kita bermain seakan lupa umur, berbahagia bersama anak-anak kecil dan kitiran berwarna-warni. kau mau mendampingiku bahkan ketika aku tengah memerdekakan sifat kekanak-kanakanku. aku sungguh menemukan apa yang aku inginkan.
malam ini, kau ajakku bercengkrama dengan angin, memberi salam ta'dzim kepada bulan yang separuh, mengalah kepada awan berarak yang seakan ingin mengejar laju kita, bernyanyi dalam nyanyian belasan pengamen yang sependengaranku lagu dangdutpun menjadi romantis.
malam ini, dengan penuh perhatian kau dengarkan celotehku yang ngalor ngidul tak beraturan, dan aku selalu takjub dengan responmu yang misterius itu. bahkan, kau mengerti apa yang aku katakan ketika aku bertelepati dengan bintang kecil disisi bulan.
malam ini, aku tidak bisa tidur karenamu, aku ingin waktu menjadi lebih panjang, dan memastikanmu ada disampingku.
malam ini, ingin selalu kurasakan hingga nanti saatnya aku bertemu lagi denganmu.
malam ini, jika hanya akan terjadi sekali dalam hidupku, aku tetap akan sangat berbahagia,
suatu saat nanti, jika tiba saatnya kau menghilang dari hidupku, ketahuilah kau telah menyembuhkanku dari lumpuhnya hati ini, dan bila kau lihat bulan separuh melongok diantara awan pastikan kau akan menangkap pesan bahagia yang kutitipkan pada sang bulan untukmu..
Tuhan, wajahMu kali ini membuatku jatuh cinta........
malam ini, setelah tiga minggu kau sejukkan hariku dengan perhatian dan kemanisanmu. kau selalu berkirim pesan dan mengingatkan bahwa hariku akan selalu menyenangkan dan mengharamkanku untuk bersedih. kau menghujaniku dengan ribuan kekonyolan hingga mampu membuatku lupa bagaimana caranya cemberut. dan selalu, kau berjanji akan memindahkan pantai Indonesia Power itu dimanapun aku berada, karena katamu pantai itu adalah pantai kita, dan disanalah kita merasa dunia hanya dihuni oleh kita, kamu selalu mengatakan aku harus merasakan itu, dimanapun dan kapanpun aku berpijak.
malam ini, yang aku tunggu-tunggu, meskipun aku gengsi sekali untuk mengungkapkan bahwa aku ingin menangkap senyummu, menghirup aroma pelembut bajumu yang khas itu, mendengar caramu berbicara yang agak kemadura-maduraan itu dan ku selalu terhibur dengan dialek-dialek khasmu itu. setiap kau bertanya apakah aku merindukanmu, selalu kujawab "rahasia". tahukah kamu bahwa aku menjawab seperti itu karena aku tak tahu lagi dengan apa aku melukiskan rasa rindu yang begitu membuncah ini. dan selalu, kau tak pernah ingin tahu "rahasia"ku, seakan kau tahu apa yang kurasa, dan aku suka itu. kau mengerti tanpa harus kuajari.
malam ini, ketika telah banyak ku simpan senyummu, dan bisa kubaca dimatamu bahwa kau juga sangat berbahagia telah menemukanku dalam keadaan yang sangat sumringah. kau mengajakku tertawa dengan caramu dan selalu berhasil. kau bermain denganku, mengajarkanku bagaimana melayangkan kitiran yang kubeli dengan harga 3000 itu hingga tinggi dan mendarat dengan anggun dan bersahaja. aku tahu, sesungguhnya kau malu. melebur bersama puluhan anak kecil yang juga tengah asyik melayangkan kitiran ditengah taman. tapi tiba-tiba kau berada disampingku, ditengah puluhan anak kecil yang tertawa ceria, dan kita bermain seakan lupa umur, berbahagia bersama anak-anak kecil dan kitiran berwarna-warni. kau mau mendampingiku bahkan ketika aku tengah memerdekakan sifat kekanak-kanakanku. aku sungguh menemukan apa yang aku inginkan.
malam ini, kau ajakku bercengkrama dengan angin, memberi salam ta'dzim kepada bulan yang separuh, mengalah kepada awan berarak yang seakan ingin mengejar laju kita, bernyanyi dalam nyanyian belasan pengamen yang sependengaranku lagu dangdutpun menjadi romantis.
malam ini, dengan penuh perhatian kau dengarkan celotehku yang ngalor ngidul tak beraturan, dan aku selalu takjub dengan responmu yang misterius itu. bahkan, kau mengerti apa yang aku katakan ketika aku bertelepati dengan bintang kecil disisi bulan.
malam ini, aku tidak bisa tidur karenamu, aku ingin waktu menjadi lebih panjang, dan memastikanmu ada disampingku.
malam ini, ingin selalu kurasakan hingga nanti saatnya aku bertemu lagi denganmu.
malam ini, jika hanya akan terjadi sekali dalam hidupku, aku tetap akan sangat berbahagia,
suatu saat nanti, jika tiba saatnya kau menghilang dari hidupku, ketahuilah kau telah menyembuhkanku dari lumpuhnya hati ini, dan bila kau lihat bulan separuh melongok diantara awan pastikan kau akan menangkap pesan bahagia yang kutitipkan pada sang bulan untukmu..
Tuhan, wajahMu kali ini membuatku jatuh cinta........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar