Selasa, 04 Oktober 2011

kataku ini putih abu-abu


belum selesai ku khatamkan novel 420 halaman ini, pikiranku sudah melayang jauh ke masa 6 tahun yang lalu. novel "negeri 5 menara" yang menceritakan kisah santri di salah satu pesantren modern di pelosok Ponorogo ini menggelitikku untuk berkelana kembali ke masa putih abu-abu. masa yang kata banyak orang masa-masa paling indah, tapi tidak bagi saya. karena bagi saya, putih abu-abu bukan hanya masa paling indah, tapi juga paling gado-gado. ada manisnya perjuangan, indahnya persahabatan, kecutnya perselisihan, sakitnya cemburu, getirnya penyesalan dan yang pasti "kesombongan dimasa muda yang indah".
menginjak masa putih abu-abu, perasaan-perasaan yang berlawanan bergolak meramaikan mood. antara senang dan sedih beradu dalam satu kacaunya hati. sedih karena tidak semua teman di MTs melanjutkan ke MA yang seyayasan. beberapa diantara mereka lebih memilih boyong dari pesantren dan melanjutkan perjalanan mereka ke SMA di kota. kehilangan sebagian dari mereka rasanya seperti kehilangan kelaurga keduaku, karena kedekatan hati yang terjalin antara kami seangkatan memang sangat erat. lebih-lebih ketika memasuki masa-masa injury time menjelang UAN, kekompakan kami semakin menggila, tidak hanya dalam hal belajar saja, dalam hal kenakalan pun kekompakan kita tak diragukan. ah, nostalgia masa itu tak akan kulupakan seumur hidupku.
sedangkan perasaan senangku menjelang masuk SMA tidak lain dan tidak lebih adalah karena dengan menyandang status siswa SMA maka jabatanku otomatis berubah menjadi santri senior. pikirku waktu itu menjadi santri senior pasti akan lumayan menyenangkan. paling tidak kedudukan itu akan menguntungkanku, tidak dianggap remeh lagi oleh para dedengkot pengurus. yah, hanya itu saja yang membuatku senang. jika diakumulasikan, sepertinya rasa sedih lebih mendominsasi ketimbang masa senangnya. tapi itu segera terobati setelah Alloh mengganti 'teman-temanku yang hilang'  dengan santri-santri baru dikelas X MA.
bisa dibilang, kelas X adalah masa-masa keemasanku. aku masuk kelas XD yang notabene berisi murid-murid pilihan dan fasilitasnya pun elegan. guru-guru yang mengajar pun guru-guru eksklusif dengan waktu ajar lebih panjang dan tugas-tugas yang melelahkan, pun dengan ibu walikelas yang cukup sangar..(hehe,,maaf bu Isma..tapi dibalik semua itu, jasa-jasamu takkan ku lupakan). di tahun itu, semangat belajarku sedang meletup-letupnya. seakan tak mau ketinggalan dengan teman-teman yang lain untuk selalu menjadi yang terdepan(hehe..kayak iklan Yamaha aja). selain itu, ada faktor c yang memompa semangatku,, yah... bisa ditebak,, ada someone yang juga sekelas denganku, yang membuatku tersenyum setiap mengingat kisah kasih khas anak ababil yang kulalui dengannya. dan kabarnya, dia sekarang tengah membangun masa depannya yang cerah nun jauh di daratan Borneo sana( good luck boys,, every moment with u is the sweetest one,,hehehehe). semasa itu, karirku di pesantren juga sedang menanjak-nanjaknya. diamanahi sebagai salah satu pandega pendidikan santri, membuatku lebih memahami makna bertanggung jawab. setiap hari tugasku adalah memastikan bahwa kegiatan pagi para santri berjalan dengan lancar dan majlis pengajian kitab kuning grup A dan grup B juga terlaksana dengan mulus dan tertib. track recordku sebagai santri senior kelas teri melejit pesat, sehingga menaikkan prestige-ku didepan dewan asatidz dan para dedengkot pengurus yang lebih senior.apalagi, diakhir sanah aku berhasil menyabet juara umum karena memenangkan banyak lomba menjelang acara khaul romo kyai. (aku masih ingat, bersama teman2 seangkatan, kami bersusah payah berlatih tiap malam di jemuran lantai 4 dan menyiapkan segala yang dibutuhkan dari mulai naskah, kostum hingga tetek bengek lainnya demi memenangkan lomba conversation. dan memang doa kami terjawab, melalui lakon Kartini, kami memenangkan lomba conversation kali itu dengan cukup memikat. dimasa itu pula aku sempat mewakili sekolah untuk mengikuti lomba debat b.inggris di tingkat kabupaten.selain itu, aku juga tidak akan lupa dengan ritual jelajah bintang yang kulakukan bersama teman-teman setiap malam, bahkan tutor b.inggrisku juga ketagihan dengan ritual aneh itu. dan yang takkan terlupakan, aku mendapatkan kado manis diulang tahun ke15ku, sebuah arloji dalam wadah 'gatsby', serta perayaan ultah someone dengan pesta mentega...really unforgetable moment!!!)
menginjak kelas XI, aku mulai memasuki masa-masa suram. aku sudah tidak sekelas lagi dengan para koloniku dikelas XD. kelas XI sudah dimulai penjurusan dan beberapa teman alumni kelas XD lebih memilih jurusan IS, sedangkan sebagian besar yang lain masuk jurusan IA termasuk aku. pergantian ini otomatis menuntutku untuk beradaptasi lagi dengan lingkungan yang baru. dan sepertinya, keberhasilanku dikelas X tak bisa kuulang di tahun kedua masa putih abu-abu. aku gagal beradaptasi dan sangat tidak menikmati lingkungan kelas XI IA1. aku lebih sering membolos dibanding masuk kelas. bahkan saking seringnya membolos, aku sempat hampir gagal naik kelas. ditahun itu juga aku melakukan kesalahan besar dengan kabur dari pesantren. lewat aksiku kali itu, aku telah sukses membuat gempar pesantren selama beberapa hari. aku juga sukses membuat tren baru, karena aksi kaburku ternyata diikuti oleh banyak santri yang lain. akhirnya dewan pengasuh memberiku dispensasi, aku diperbolehkan menikmati masa bebas selama 1 bulan dirumah dengan harapan setelah 1 bulan, batinku sudah tenang dan siap untuk melanjutkan perjalanan yang tertunda. trik yang dilakukan oleh dewan pengasuh itu akhirnya berhasil meluluhkan hatiku, dan walhasil setelah 1 bulan bertapa dirumah akhirnya aku kembali ke pesantren. naas, sekembaliku ke pesantren kenakalanku semakin menjadi. pelanggaran kecil hingga paling besar sudah pernah kuterabas, hubunganku dengan si someone juga semakin menjauh, begitu pula dengan hubunganku bersama teman-teman yang lain. aku mengeksklusifkan diri dan sama sekali tak mau disentuh. belum lagi amanahku sebagai salah satu dewan keamanan ponpes putri waktu itu kutelantarkan begitu saja. intinya, tahun keduaku di masa putih abu-abu: hitam, oh bukan...bukan hitam,,, tapi sangat hitam dan kelam.masa itu, benar-benar membuatku benci dengan diriku sendiri. dan aku benar-benar menyesal telah menyianyiakan usiaku begitu lamanya, begitu suramnya. (kepada semua pihak yang telah kukecewakan pada waktu itu, maafkan aku...)
tahun ketiga, aku mulai berbenah. sedikit demi sedikit aku mulai mewarnai kanvas hitam hidupku dengan warna-warna pelangi. aku mulai rajin mengaji kembali, rajin mengunjungi pesarean lagi, rajin ikut les persiapan UNAS dan mulai bangkit untuk memperbaiki citraku yang telah remuk terpuruk karena ulahku sendiri. meski tak semuanya bisa kuperbaiki sebagaimana awalnya, tapi aku cukup puas dengan pemulihanku saat itu. paling tidak, aku mulai tergerak untuk berjalan diarah yang benar, meski tertatih, meski tetap tak tersentuh. aku memutuskan untuk menjadi individualis dan memperbaiki semuanya dengan caraku. ada banyak sekali sesuatu hilang yang harus kutemukan dan kugenggam, meski semuanya tak mampu kurengkuh seutuhnya. dan diujung jalan ternyata Alloh mengganjar kerja keras dan niat baikku. aku diterima di 2 PTN di surabaya. dan kini resmi tercatat sebagai salah satu penerima beasiswa PBSB dari DEPAG di ITS Surabaya. hubunganku dengan teman-teman seangkatan yang awalnya sangat kaku perlahan mencair dan begitu hangat menjelang prosesi muwada'ah, tak terkecuali dengan si someone yang waktu itu baru melepas jabatannya sebagai Ketua Pondok Putra. dan aku berhasil menutup tahun terakhirku dipesantren dengan merebut kembali gelarku sebagai juara umum putri.
well, meskipun aku sempat menorehkan tinta hitam di lembaran kisahku selama berseragam putih abu-abu, tapi paling tidak aku telah mengambil banyak hikmah dari ulah bodohku. aku telah merasakan dahsyatnya keterpurukan dan penyesalan yang maha berat. dengan beribu siraman doa yang terus mengalir tanpa putus dari kedua orang tua dan dewan pengasuh serta asaatidz, serta dukungan dari sahabat dan lingkungan pesantren, akhirnya aku berani mengambil keputusan untuk bangkit dan melangkah kembali. untuk memaafkan diriku atas kesalahanku di masa lalu dan optimis menatap masa depanku yang masih suci dan bersih. tekadku sudah kuat, aku tak mau mengotori putihnya masa depanku dengan kekonyolan yang merugikanku nantinya. 

special big thanks to:
my beloved mother, segala yang baik dariku, mutlak itu semua kuteladani darimu Bunda,,
my sister n brother, peuk hangat dan sanjungku takkan mampu membayar lunas semua petuah darimu yang telah bangkitkanku
KH.Zainul Arifin Arief, Ibu Nyai Hj.Thowilah beserta keluarga,, jika ada yang bertanya siapa yang  paling berpengaruh dalam setiap langkah hidup yang kutempuh, maka jawabku adalah AlMukarrom KH.Zainul Arifin Arief dan Ibu Nyai Hj.Thowilah
Pak Khamim dan Mas Huda, merekalah sosok yang sangat telaten membimbingku ketika ku tengah mencoba berdiri tegak
seluruh dewan asatidz PP Roudlotun Nasyiin, yang telah banyak menginspirasi dan memotivasi terutama miss Ella, guruku, sahabatku, teman curhat dan teman gilaku.
seluruh sahabatku 42love mania dan G21 edisi MTs ataupun MA, seluruh alumni XD dan XII IA 1, kalian adalah kawan gila yang tak kan terlupakan dan tergantikan teman.......tak terkecuali buat someone..thanks 4 everything...



Sebagaimana pun buruk dan kelamnya masa lalumu,
masa depanmu masih bersih dan suci.

Sesungguhnya engkau telah menjadi
pribadi yang lebih baik hari ini,
maka berfokuslah untuk menjadi
sebersih dan sedamai kesucian masa depanmu.

Isilah hatimu dengan kasih sayang,
dan hiduplah untuk membahagiakan diri dan sesamamu.
Mario teguh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar