Sabtu, 17 September 2011

you my 'friendship'

sejak beberapa hari melafalkan kata-kata aneh yang hanya bisa dimengerti oleh orang aneh, membuatku semakin mengagumi keanehan dan mesyukuri nikmat tuhan yang satu ini, (Tuhan, terimakasih telah menjadikanku sebagai salah satu spesies aneh diantara milyaran Homo sapiens normal).
aneh ini ditularkan oleh sebuah buku karangan dokter sinting nan unik yang menceritakan tentang pengalaman-pengalaman kocaknya selama menjalani program ko-ass. dibuku itu, ada tokoh yang bernama Hani yang merupakan guru besarku untuk menimba ilmu '(E-GePe)English anti grammar dan pronounciation'.

dan tibalah aku menularkan keanehan itu kepada teman-teman yang dekat denganku selama beberapa terakhir. dan takjub, virus aneh itu merambah dengan cepat, bahkan sebelum ku tutup mulutku setelah kutularkan bahasa E-GePe ini untuk pertama kalinya.virus ini merasuk tanpa pamrih, hinggap kedalam kepala-kepala yang sedang kosong dan merindukan ke-gila-an. kecepatan penyebaran virus ini hampir menyamai kecepatan cahaya yang konon telah mengantarkan Rosululloh berpindah dari Mekkah ke Sidrotul Muntaha.

dahsyatnya, teman terwarasku juga ikut-ikutan mengaplikasikan virus ini dalam berbahasa sehari-hari, meski dia tak tahu darimana kegilaan ini berasal, orang yang kusebut paling waras itu adalah nenek-ku (dalam silsilah yang aneh pula, dia biasa kusebut omah dan dia adalah nenek dari banyak sekali cucu yang beranak pinak bagai reproduksi ombak yang tak menemukan pantai untuk memecah diri).
sedangkan teman-teman seatapku mengatakan bahwa E-GePe adalah bahasa kemplo bagi orang-orang kempel. dia tak sadar, bahwa dia telah sering dibuat tertawa oleh E-GePe ini, dia tak sadar bahwa kekempelan ini berhubungan erat dengan kebahagiaan. tapi aku sama sekali tak marah, karena aku tahu bahwa teman seatapku mengatakan demikian karena baginya itu adalah sanjungan tertulus buatku,
ada banyak sekali frase yang sering diucapkan oleh para pasien pengidap virus kempel ini.
berikut beberapa yang terfavorit;

"ah, you not friendship".. (diucapakan ktika teman kita tidak setuju dengan yang kita inginkan)
"clock how much?"...(diucapkan untuk menanyakan pukul)
"private shit".... (istilah terhormat untuk sesuatu yang dikeluarkan setelah perut mules)
and other as same as... (bahasa manusianya: dan lain sebagainya).

puas? iya.. membuat pendengar normal berfikir untuk mencerna kata-kata dalam bahasa E-GePe kami dengan memasang tampang bingung / gag ngeh / tercengang  / yang ngomong sinting / kikuk / risau / galau / sedih / bahagia / jijik/ najis / tanpa ekspresi. 
whatever, tapi memang kekonyolan, kegila-an, kekempelan, kesintingan dan keanehan ini membuatku tak jauh-jauh dari cemberut, mengikuti keanehan ini bisa menyembuhkan hati yang hitam dimakan gelisah, menyingkirkan pikiran negatif atas perjalanan hidup, dan mengetahui bahwa wajah Tuhan yang satu ini sungguh menggelikan.

sembuh

malam ini, setelah tiga minggu kita tak pernah saling menatap mata dan berbagi kata lewat udara. setelah terakhir kali kita menyusuri dermaga di Indonesia Power itu, sembari menertawakan ubur-ubur yang tengah asyik bermain petak umpet, melambaikan salam hangat kepada sekawanan burung camar yang tengah menari gemulai diatas ubun-ubun kita, mengucapkan selamat pagi kepada matahari yang kali ini menampakkan pesona terbitnya tepat didepan mata kita.
malam ini, setelah tiga minggu kau sejukkan hariku dengan perhatian dan kemanisanmu. kau selalu berkirim pesan dan mengingatkan bahwa hariku akan selalu menyenangkan dan mengharamkanku untuk bersedih. kau menghujaniku dengan ribuan kekonyolan hingga mampu membuatku lupa bagaimana caranya cemberut. dan selalu, kau berjanji akan memindahkan pantai Indonesia Power itu dimanapun aku berada, karena katamu pantai itu adalah pantai kita, dan disanalah kita merasa dunia hanya dihuni oleh kita, kamu selalu mengatakan aku harus merasakan itu, dimanapun dan kapanpun aku berpijak.
malam ini, yang aku tunggu-tunggu, meskipun aku gengsi sekali untuk mengungkapkan bahwa aku ingin menangkap senyummu, menghirup aroma pelembut bajumu yang khas itu, mendengar caramu berbicara yang agak kemadura-maduraan itu dan ku selalu terhibur dengan dialek-dialek khasmu itu. setiap kau bertanya apakah aku merindukanmu, selalu kujawab "rahasia". tahukah kamu bahwa aku menjawab seperti itu karena aku tak tahu lagi dengan apa aku melukiskan rasa rindu yang begitu membuncah ini. dan selalu, kau tak pernah ingin tahu "rahasia"ku, seakan kau tahu apa yang kurasa, dan aku suka itu. kau mengerti tanpa harus kuajari.
malam ini, ketika telah banyak ku simpan senyummu, dan bisa kubaca dimatamu bahwa kau juga sangat berbahagia telah menemukanku dalam keadaan yang sangat sumringah. kau mengajakku tertawa dengan caramu dan selalu berhasil. kau bermain denganku, mengajarkanku bagaimana melayangkan kitiran yang kubeli dengan harga 3000 itu hingga tinggi dan mendarat dengan anggun dan bersahaja. aku tahu, sesungguhnya kau malu. melebur bersama puluhan anak kecil yang juga tengah asyik melayangkan kitiran ditengah taman. tapi tiba-tiba kau berada disampingku, ditengah puluhan anak kecil yang tertawa ceria, dan kita bermain seakan lupa umur, berbahagia bersama anak-anak kecil dan kitiran berwarna-warni. kau mau mendampingiku bahkan ketika aku tengah memerdekakan sifat kekanak-kanakanku. aku sungguh menemukan apa yang aku inginkan.
malam ini, kau ajakku bercengkrama dengan angin, memberi salam ta'dzim kepada bulan yang separuh, mengalah kepada awan berarak yang seakan ingin mengejar laju kita, bernyanyi dalam nyanyian belasan pengamen yang sependengaranku lagu dangdutpun menjadi romantis.
malam ini, dengan penuh perhatian kau dengarkan celotehku yang ngalor ngidul tak beraturan, dan aku selalu takjub dengan responmu yang misterius itu. bahkan, kau mengerti apa yang aku katakan ketika aku bertelepati dengan bintang kecil disisi bulan.
malam ini, aku tidak bisa tidur karenamu, aku ingin waktu menjadi lebih panjang, dan memastikanmu ada disampingku.
malam ini, ingin selalu kurasakan hingga nanti saatnya aku bertemu lagi denganmu.
malam ini, jika hanya akan terjadi sekali dalam hidupku, aku tetap akan sangat berbahagia,
suatu saat nanti, jika tiba saatnya kau menghilang dari hidupku, ketahuilah kau telah menyembuhkanku dari lumpuhnya hati ini, dan bila kau lihat bulan separuh melongok diantara awan pastikan kau akan menangkap pesan bahagia yang kutitipkan pada sang bulan untukmu..



Tuhan, wajahMu kali ini membuatku jatuh cinta........

selimut, dingin, pussy, dan meong

Akan aku mulai dg selimut.
Berwarna hijau yang sehari-hari menemani sprei kasurku yg minggu ini juga berwarna hijau. Aku dan selimut saling mengikat erat,tak mau dipisahkan,meski mataku terpejam,atau terjaga. Aku bersembunyi dan merasa aman dibaliknya. Melarikan diri dari kebimbangan, gulana, rakus, tamak, dan benci. Menghindar dari dingin,kecam,takut dan ancaman. Dibalik selimut, dg sedikit bersusah,harus telaten menarikan jempol2ku diatas layar hp demi melahirkan notes ini ke dunia maya. Selimut setia, menemaniku saat seharian hpku ngambek tdak 'wawoh' sama sekali dg sinyal,,membuatku merasa tersingkir dr hruk pikuk dunia luar dan akhrnya ku putuskan untk membangun meditasi eksklusifku dibalik selimut ini. 





Lalu dingin,
yang selama 2 malam ini tidak pernah absen melingkupi setiap sudut kota mjokerto. Bahkan dia tanpa sungkan menerobos ke dlam kmarku, membuatku semakin lekat dengan selimut, tak mau dipisahkan. Hawa dingin di 2 malam terakhir, tak ku temukan disisi mana kubisa menikmatinya. Bahkan menurutku,hawa dingn ini justru menebar pesona hitamnya,(mungkin spt ini atmosfer 'dingin' yg dirasakan harry potter dan penghuni penjara azkaban typ kali mereka berhadapan dg dementor). Hawa dingin yg jahat ini, membuat acara 'little reuni' bersama beberapa kawan gila SMAku malam kemarin terasa sedikit kurang sempurna, dan secangkir nescafeku pun enggan menahan hangatnya sedikit lama. Yang paling sialan, dingin ini mempengaruhi situasi hatiku, jadi beku dan tak ingin disentuh.



Bagaimana dg pussy?
Dia seekor ibu kucing rumah tangga, penghuni ruang tengah keluargaku. Bulunya belang2 hitam putih,namun warna putih lebih bnyak mendominasi. Dia ibu kucing yg pendiam, tidak bnyak tingkah dan rewel seperlunya saja,sayangnya dia belum terlatih buang air ditempat yg benar,meskipun hampir setiap pg aq menasehatinxa untk blajar pipis dan pub di tmpat yg tlh keluargaku sdiakan untk keperluanx it. Singgasananya adalah sofa di ruang tengah. Tak terhitung berapa bnyak waktu yg telah ia hbiskan untk bersantai diatas sofa it, entah hanya untk mlepas penat, menghlangkan lapar atau bhkan bermesraan tiap jam mkan siang dg suami terkasihnya,meong.
Pussy bkan seekor kucing biasa, lebh dari it, dy adalah guru besarku. Ku amati, dia adalah istri yang sholikhah. Setiap kali ku beri mkan, dia tak mau makan dluan, entah karena dia kurang peka atau bgaimana, tp dia selalu makan setelah si meong mkan duluan, dia makan bekas si meong. Dan selalu, si meong menyisakan sebgian untk pussy, tidak pernah tidak. Perilaku itu, memberi makna dalam untkku, bahkan seekor kucing pun juga punya tatakrama halus dan cinta kasih yg tulus.
Hari ini kutemui pert pussy membuncit,sepertinya dy tngah mengandung. Dan ketika jam mkan mlam dtang, trnyta si meong menyisakan lebih bnyak bgian untk si pussy. Sembari duduk gagah diatas singgasananya, dia mengawasi pussy dg tatapan penuh cinta.memastikan bhwa istrinya mkan dg lahap dan gizinya terckupi.


Meong,
seekor suami penuh warna. Pelindung yang sempurna. Penuh kejutan, bgtu manis dan romantis.
Bulunya htam legam dg secercah warna putih dilehernya.
Kehadirannya bersama pussy diruang tengah rumahku, menguatkan aroma cinta dilingkaran kehangatan keluargaku.
Romantismenya brsma pussy tlah sukses membuat sirik 2 pasangan pengantin muda di keluargaku. 2 kakakku yg pengantin baru it,sering dibuat tengsin oleh kemesraan pussy dan meong. Sepertinya ini sepele, tp nyatanya sejoli kucing ini telah menyulut api kehangatan berpasangan di tengah keluarga kami.


Baiklah pussy, dinginx 2 malam ini terlalu menusuk kulitmu tajam, dan aku tak keberatan kau tidur bersmaku, diblik slimut hjauku yg hangat. Smentara biarkan meong tidur diatas sofa ruang tengah, menjaga tempat yg tlah keluargaku daulat sbg singgasanamu bersama meong.

Rabu, 14 September 2011

selembar nasehat

Begitu banyak yang ingin dikeluarkan dari kesesakan hati yang semakin menjadi. Rasanya semuanya begitu kalang kabut, berantakan, berbenturan satu sama lain, so complicated. Hingga aku bingung yang mana harus ku luruskan terlebih dahulu. Entahlah, mungkin orang lain menganggap apa yang tengah berkecamuk ini hanya persoalan sepele, tapi bagiku ini keadaan yang rumit untuk diurai satu persatu.


Aku bisa saja mengabaikan semua ini dan mengasumsikan hidupku baik-baik saja, lempeng lempeng saja dan tak bergelombang. Tapi semakin ku jauhi, kerumitan ini semakin menghantui. Seakan meminta pertanggungjawaban dariku untuk meluruskannya, menyetrikanya agar tak kusut. Sedang aku sendiri masih gamang diujung mana harus kutarik benangnya.


Kali ini kedewasaanku benar-benar diuji. Sebelumnya aku tak pernah menanggapi persolan dengan serius, kuanggap semuanya hanyalah bualan hidup yang tah harus digubris dengan sungguh-sungguh. Sering kuacuhkan dan kuremehkan permasalahan seakan aku tak membutuhkan mereka. Sering pula aku memutuskan berbagai keputusan penting dalam beberapa tahun terakhir, tanpa hati, tanpa berfikir resiko dan keuntungan. Semuanya ku ambil sesuka hati dan benar-benar kumanjakan sifat moody-ku ini. Tapi kali ini, sepertinya kebiasaanku itu harus kubelokkan. Diganti dengan pemikiran positif yang dibarengi dengan pertimbangan matang dan tidak asal-asalan. Juga memperkirakan manfaat yang akan aku dan lingkunganku peroleh jika telah ku putuskan untuk melangkah dijalan yang kumau. Mungkin aku akan tertatih-tatih membangun masa depanku yang sudah kutelantarkan sekian lama, karena kecerobohanku, keegoisanku, kekanak-kanakanku dan keleletanku.


Telah sekian kali kutuliskan mimpi-mimpiku, tentang ini, itu, seperti ini dan sedemikian rupanya. Masih segar kuingat, begitu detil kugambarkan masa depanku nanti, versiku, sebagaimana mimpiku. Telah sering kali pula ku koarkan kepada banyak telinga yang mau mendengar bualanku agar terus semangat mengejar mimpi mereka. Tanpa mereka ketahui bahwa ternyata aku sendiri berjalan diarah yang tak sesuai dengan tujuanku, mimpiku.

Dan  sesuatu “tiba2” mengetuk hatiku saat ini, ditengah gemuruh batin yang masih buas, susah dijinakkan.

KEPADA HATI


“ Kamu tahu, Tuhan bekerja dengan caraNya yang misterius. Sementara kau yakin bahwa Tuhan selalu didekatmu, maka Tuhan juga tak akan melupakanmu dan membiarkanmu lama melayang diantara ketidakpastian. Mungkin saat ini, Tuhan membiarkanmu melayang, untuk mengajarkanmu bagaimana caranya mengendalikan diri, agar bisa mendarat ditempat yang sesuai, rerumputan hijau yang lembut dan luas, sehingga kau merasa damai diantaranya”.


suatu hari nanti, setelah kau temukan rytm hidupmu, dan kau konsisten melaju dengan pola hidupmu yang menurut tuhan itu paling baik untukmu, niscaya mimpi yang telah kau gantung diujung bulan akan mudah kau raih. Itu tidak akan mustahil, karena sang bulan yang datang kepadamu, mendekatkan posisinya denganmu dan memudahkanmu meraih mimpimu. Kata Tuhan, itu sebagai hadiah manis atas seluruh usaha dan rayuan gombalmu kepada Tuhan disetiap do’a yang kau panjatkan. Jangan menyerah, dan bersiaplah bahagia.”


“gelisahmu yang setiap hari kau pupuk, hingga kini mengakar kuat dan tak tertumbangkan oleh angin topan sekalipun, akan sangat menyulitkanmu untuk mendekap ceria. Jangan kau dengar kekhawatiran-kekhawatiran tak beralasan menguasai hati dan membuatmu melihat dunia begitu gelap. Kekhawatiran itu muncul karena kau terlalu banyak memikirkan respon orang lain, yang belum tentu akan membuatmu menjadi lebih baik. Sudahlah, jangan risaukan mereka. Kau tahu, setiap kau kembalikan segala masalah kepadaNya, maka Dia akan membimbingmu pada jalan terbenar, meski jalan itu terjal, berliku dan gelap. Percayalah, setiap yang telah Tuhan pilihkan untukmu adalah yang terbaik. Setiap tetes keringat dan air mata yang kau buang, akan berbuah manis. Setiap kau iringi langkah hidup dengan berjuta syukur dan sabar akan menjauhkanmu dari gelisah dan melekatkanmu dengan bahagia. Galaumu hanya karena kau tak berprasangka baik pada Tuhan”.


“galaumu, gelisahmu telah kau usir jauh. Kini kau hanya perlu memantapkan hati. Menyusun langkah langkah pasti untuk mengisi lembaran masa depan yang tetap terjaga suci dan bersih. Lakukan semuanya, selangkah demi selangkah, dengan sepenuh hati, agar hasil yang kau peroleh juga tak separuh-separuh. Jika perlu sedikit berlari untuk mengejar ketertinggalan, maka berlarilah. Karena sering kali keberhasilan akan berpihak pada siapa yang mau berusaha “sedikit” diatas rata-rata usaha orang lain.”


“dewasalah,, sudah saatnya lebih mengutamakan keuntungan jangka panjang daripada keuntungan jangka pendek yang segera sirna.”

“bijaksanalah,, bijak akan menyeimbangkan hidupmu. Selaras dan tak akan membebani disebelah sisi.”

“mendekatlah, agar lebih banyak kabar berita baik yang Dia bisikkan untukmu, agar pelukNya semakin erat kau rasakan”

“berdamailah,, biarkan gelisah minggat dari pikiranmu. Dengan demikian, bisa kau rasakan alam ikut tertawa bersamamu, hilang dalam cintaNya yang syahdu dan hangat”.



Tuhan, jika memang mellow ini adalah mediaku hanyut bersamaMu, aku tak menolak jika harus dihinggapinya setiap waktu.